Anggota Racana Wahid Hasyim Semarang

Membangun Bangsa dengan Ber-Pramuka

Peringatan HUT RI Ke-68

Mari Wujudkan Jiwa Nasionalisme Kita

Lomba Dalam Rangka HUT Rahidhas

Ciptakan kehidupan dengan Semangat berprestasi dan Bangun Sportifitas

Stand OSPEK Unwahas tahun 2013

Tanamkan Jiwa Berwirausaha bagi Kaum Muda

Racana Wahid Hasyim Gudep 03.071-072

Wujuddkan Anggota Pramuka yang Mandiri, Intelektual dan Berkarakter

Tim PHBD Rahidhas

PHBD Kampung Akuaponik Desa Wisata Kandri

Unit Khusus PASKOBRA Rahidhas

Petugas Pengibar Bendera Racana Wahid Hasyim Semarang

Pelantikan Dewan Racana MB 2017-2018

Semangat Baru Keren, Gembira dan Asyik

Rahidhas Ikuti Upacara Hari Guru di Gedung Gubernur Jateng


Semarang-Rahidhas, Gubernur menggelar Upacara bendera dalam rangka memperingati hari Guru Nasional tepatnya tanggal 25/11 di Halaman Gedung Gubernur Jawa Tengah. Upacara di ikuti oleh seluruh elemen, dari siswa hingga mahasiswa, dari Rakyat hingga pejabat yang memenuhi halaman gedung gubernur. Upacara semacam ini rutin dilakukan, namun racana wahid hasyim semarang baru pertama kalinya berpartisipasi, yang sebelumnya sudah pernah di balaikota semarang.



Rahidhas Ikuti Kemah Kebangsaan Diknas Prov. Jateng


Ambarawa-rahidhas, Dinas Pendidikan Prov. Jateng menggelar kegiatan “Kemah Kebangsaan bagi Mahasiswa Provinsi Jawa tengah tahun 2014”, dari minggu hingga Selasa kemarin (23-25/11). Kegiatan tersebut di ikuti oleh 35 Perguruan Tinggi Sejawa Tengah, termasuk Universitas Wahid Hasyim yang di Wakili UKMK Racana Wahid Hasyim. Masing-masing perguruan tinggi mendelegasikan 22 orang terdiri dari 2 pendamping pa/pi dan 20 peserta pa/pi yang total keseluruhan kurang lebih ada 800 peserta.
Kemah kebangsaan yang dilaksanakan di Batalyon Zeni Tempur Ambarawa Kab. Semarang tersebut mempunyai harapan supaya generasi muda mempunyai jiwa nasionalisme berkarakter kebangsaan. “Harapanya, Mahasiswa yang ada di Provinsi Jawa Tengah menjunjung tinggi nilai-nilai budaya warisan luhur jawa tengah. Dengan hal tersebut, minimal kita menyukai produk lokal untuk menunjukan jiwa nasionalisme kita semua”. Salah satu Penyelenggara saat ditanya oleh anak Wahid Hasyim.
“Saya sangat beruntung sekali, bisa mengikuti kegiatan yang menarik dan banyak tantangannya ini, dan lagi kegiatanya tidak hanya wawasan semata, namun juga ada kompetisinya juga, waooowww,, seru pokoknya”. Sahut Fitrotul Mustaghfiroh salah satu anggota kontingen Universitas Wahid Hasyim. Kegiatan Kemah Kebangsaan sesuai dengan nama kegiatannya berisi tentang pemberian bekal kepada Mahasiswa tentang entrepreneurship, wawasan kebangsaan, mengenal kembali budaya tradisional Jawa Tengah, baik tari, dan permainan tradisional. Selain itu Mahasiswa juga di ajak untuk berkompetisi melestarikan budaya melalui Debat Bahasa Jawa, Permainan Tradisional Daerah Jawa Tengah, kegiatan lainya.
“Racana Wahid Hasyim untuk tahun ini alhamdulillah bisa berpartisipasi kegiatan tersebut, karena dengan minimnya SDM tetapi tetep semangatnya luar biasa” Tutur Faiz ketua kontingen yang juga ketua Racana Baru Racana Wahid Hasyim MB 2015-2016. Kegiatan ini bisa terbilang baru, karena belum pernah sebelumnya, begitu juga Rahidhas mewakili kegiatan semacam ini juga baru kali ini.
Harapan besar dari Kontingen Wahid Hasyim, bahwa Kegiatan semacam ini sangatlah penting, guna mengasah pemikiran, merubah cara pandang atau maindside, merekontruksi mental jiwa nasionalisme kebangsaan. (kgms)

Messengers Of Peace Sebagai Gerakan Perubahan

Apa itu MOP?
            Messengers Of Peace atau di singkat MOP yang dalam baha Indonesia berarti “Pembawa Pesan Perdamaian” adalah gerakan damai untuk membantu masyarakat melalui Gerakan Pramuka. Program ini telah dilaksanakan di 110 negara dengan total 10 juta anggota. MOP merupakan program kelanjutan, tidak hanya ceremonial.
            MOP memiliki 2 elemen: pertama adalah Jaringan Global MOP ( the Messengers Of Peace Global Network) dan yang kedua adalah Dukungan Dana MOP ( Messengers Of Peace Support Fund).
            Pada Jaringan Global MOP adalah alat untuk menghubungkan para pramuka. Dengan menggunakan media sosial, jaringan tersebut memperkenalkan pramuka untuk menunjukkan proyek pelayanan mereka dan bertemu secara online untuk membagikan ide-ide mereka, menceritakan cerita- cerita mereka dan bekerja sama untuk membangun kedamaian didalam komunitas- komunitas. Melalui akses yang lebih besar untuk ide- ide pelatihan, dan dukungan, jaringan ini akan dikuatkan oleh seluruh pramuka.
            MOP Support Fund akan menyediakan dukungan keuangan untuk proyek- proyek pelayanan dan inisiatif pramuka seluruh dunia. Badan ini memungkinkan pramuka yang berada di negara miskin untuk melaksanakan proyek penting yang dapat merubah berbagai komunitas.

Kapan MOP digagas?
            Sejak tahun 2001, Raja Swedia Carl XVI Gustaf  bersama Raja Abdullah dari Saudi Arabia menggagas gerakan pembawa pesan perdamaian ( MOP ). Kedua Raja itu telah menginspirasi lebih dari 10 juta anggota pramuka dari 110 negara untuk bekerja sama dalam perdamaian dan menghilangkan hambatan bagi orang- orang dengan latar belakang budaya dan iman berbeda untuk bersama- sama memeperkuat komunitas mereka.

Dimana dan Mengapa MOP diterapkan?
            Kita dapat menerapkan jaringan MOP keseluruh dunia. Diseluruh dunia , kepanduan (di indonesia dikenal dengan gerakan pramuka) memiliki program- program kemanusiaan. Mereka menyelesaikan konflik – konflik disekolah dengan mencegah penindasan, membantu program pendidikan, menolong orang miskin dan kelaparan, membuat solusi – solusi untuk masalah pemerintah, dan melaksanakan proyek layanan lainnya. MOP melaksanakan semua itu.

Siapa yang dapat menjadi MOP?
            Semua dapat mengambil bagian sebagai MOP yaitu dengan menjalankan proyek yang dapat membantu komunitas kita. Apakah kita melihat sebuah masalah dalam lingkungan kita Dapatkah kita melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah tersebut?
Jika ya, kita dapat menjadi seorang MOP juga, Jadi tunggu apa lagi?

Bagaimana Cara Menjadi MOP?
            Kita dapat bergabung dengan komunitas MOP dengan mendaftar pada halaman website resmi MOP untuk menyatakan tujuan dalam perubahan dunia. Rencana tersebut akan ditempatkan pada sebuah peta, sehingga setiap orang dapat melihat dimana kita, berapa dan apa rencana yang akan kita lakukan.

Anda Pramuka? Siapkah melakukan Perubahan?
            Langkah pertama :
            Berfikir tentang komunitas lokal disekitar kita. Apa yang mengganggu keseimbangan kehidupan, apa ada masalah pemerintah, atau ketidakpercayaan diantara kelompok- kelompok berbeda, atau keadaan darurat pada kesehatan, atau penindasan disekolah, atau adakah kolompok masyarakat yang dikucilkan atau marginal. Semua kemungkinan seperti diatas dapat saja kita temui.
            Langkah Kedua :
            Putuskan apa yang kita lakukan untuk dapat menolong kegiatan ini boleh menjadi bagian program normalkegiatan kepramukaan atau sebagai bagian program pelayanan komunitas pramuka.
            Langkah ketiga :
            Daftar pada halaman website halaman resmi MOP untuk menyatakan tujuan dalam perubahan dunia. Rencana tersebut akan ditempatkan pada sebuah peta, sehingga setiap orang dapat melihat dimana kita, berapa dan apa rencana yang akan kita lakukan.
            Langkah keempat :
            Menjaga komitmen dan semua teman pramuka yang dapat membantu kita untuk melakukannya. Ajaklah mereka untuk mendaftar dan menyebarkan melalui facebook. 

            Dengan langkah-langkah tersebut, pastinya kita siap kan untuk menjadi pelopor Gerakan Perubahan melalui Gerakan Pramuka dalam Messengger Of Peace. Semoga bermanfaat. (Faiz/ed.kgms)

MOK 2014-Racana Unwahas Pilihan Nomor Satu

Semarang-Rahidhas, 2 dekade ini sudah, Gerakan Pramuka Racana Wahid Hasyim mampu menyelenggarakan kegiatan Masa Orientasi Kepramukaan (MOK) Perguruan tinggi. MOK pertama di tahun 2013 dilaksanakan di sekitar kampus Unwahas, dan yang baru telaksanakan jum’at s.d. minggu kemarin (24-26/10) di wisata kleting kuning Ds. Semawai Sumowono Kab. Semarang.

MOK tahun 2014 ini tidak seperti tahun sebelumnya, karena peserta yang ikut cukup sedikit. “MOK tahun ini sungguh memprihatinkan, jumlah peserta tidak sesuai dengan target” tutur Ketua Reka Kerja, Astutik. Pengaruh sedikitnya mahasiswa yang ikut MOK ini antara lain waktu yang tidak sesuai dengan jadwal mahasiswa, sosialisasi kegiatan yang kurang maksmial, dan rata-rata mahasiswa sudah banyak mengikuti kegiatan Fakultas dan UKM yang laun, sehingga dari segi financial menghambat untuk partisipasinya. “Sebenarnya saya mau ikut MOK, tetapi sudah terlalu banyak biaya yang sudah saya keluarkan untuk kegiatan fakultas dan UKM lainya, jadinya belum bisa ikut karena kiriman belum ada” papar salah satu mahasiswa fakultas agama Islam.

Meskipun demikian, kegiatan tetap tidak ada kendala yang menyulitkan. Sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Ketua Gugus Depan saat Pembukaan, Kak Ma’as Shobirin, M.Pd “Kegiatan Pramuka ini adalah kegiatan sukarela, artinya siapapun boleh ikut tanpa adanya paksaan. Sehingga dengan kesukarelaan tersebut, berapapun jumlah peserta yang ikut menunjukan bahwa pramuka menjadi pilihan nomor satu”.(kgms)

Pemuda MEA, Antara Peluang dan Ancaman

Sebentar lagi, tepatnya tahun 2015, Indonesia bersama dengan negara Asia Tenggara lainnya akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC 2015). Dunia usaha di Tanah Air saat ini sedang bersiap-siap untuk menghadapi perdagangan bebas yang bakal terjadi di wilayah Asia Tenggara. Kini tinggal menghitung mundur bulan desember 2014, MEA (masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015 sudah berada di depan mata. Siapkah kita menghadapi persaingan antar negara ASEAN itu? Siap atau tidaknya, semestinya kita harus benar siap. Kini negara kita dan negara yang terbentuk dalam ASEAN akan membentuk sebuah kawasan yang integritas yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang merupakan wujud dari realisasi tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara apabila diprediksi AEC tercapai pada tahun mendatang. Bagaimana hubungannya MEA dengan pemuda Indonesia?
Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat guna. Selain itu, dibutuhkan kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia.
Disilah peran pemuda Indonesia untuk dapat menyesuaikan dirinya menghadapi MEA terutama pemuda pramuka. Karena pada masa inilah banyak dikalangan kita yang berkata, masa muda adalah masa terindah dalam hidup. Masa yang penuh suka cita. Maklum saja di masa ini, kekuatan raga berada dalam puncaknya. Gairah jiwa membara. Dan berbagai hal baru menjadi sebuah tantangan yang menggoda. Waktu dimana jiwa-jiwa nan segar mulai mencari kemana akhir muara hidupnya. Berbagai pilihan jalan pun terbuka. Dari yang hanya sekadar berfoya-foya hingga yang lebih memberi makna. Begitu banyak ungkapan yang menjelasakan seperti apa rasanya masa muda itu, dan opini mayoritas mengatakan bahwa masa muda merupakan masa yang keindahanya begitu memesona. Banyak orang yang tak rela meninggalkan masa ini, sebagai buktinya, mereka rela membayar mahal untuk mempermuda kondisi fisik yang sudah mulai menua mengikuti kehendak zaman.
Pemuda merupakan motor penggerak terdepan dalam menunjukkan nilai-nilai nasionalisme dalam menumbuhkan martabat bangsa. Karena pemuda memiliki kesempatan yang sangat luas dalam berbagai sektor pembangunan yang ada di Indonesia. Sebagaimana kalimat yang saya kutib dari Bapak Menpora kita, Roy Suryo saat menghadiri acara api unggun di halaman rumah adat Dayak, Pontianak, Kalimantan Barat, "Saya percaya pemuda Indonesia, terutama para Pramuka Indonesia pasti bisa. Kita punya sumber daya alam dan manusia yang unggul." Dan lagi-lagi peran pemuda sangat dituntut untuk mengembangkan Kreativitas dalam bidang teknologi atau ekonomi yang diharapakan dapat membantu masyarakat sekitar. Misalnya saja, perekonomian dapat bergerak jika pemuda Indonesia mempunyai tekad untuk maju bersaing. Karena itu seorang pemuda yang aktifis memiliki kemampuan diri yang terasah dan mampu bersaing saat mereka telah bekerja maupun dalam berusaha sendiri. Dan pemuda mesti juga bergerak secara dinamis mengembangkan diri pada sikap kepedulian, dalam kebaikan pembangunan dan perjalanan bangsa. Cerminan ini memberi kesadaran pemuda mampu memberi warna dalam keberlangsungan sebuah negara dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Jika sejenak melihat pramuka kita, dengan pramuka sebenarnya kita sudah punya solusi untuk MEA 2015. Banyak peluang-peluang yang dapat kita jadikan bekal menuju MEA 2015. Dimana dalam pramuka melatih kita untuk adanya disiplin waktu, kreatif dalam segala kondisi, mengimplementasikan salah satu dari apa-apa yang ada di dalam Dasadarma, misalnya saja Dasadarma poin no 3, patriot yang sopan dan kesatria. Dengan menjadi seorang pramuka kita wajib mengamalkan semangat jiwa patriotisme seorang pramuka sebagaimana mestinya. hal tersebut saja bisa menjadi alternatif yang efisien jika kita dapat menerapkan dengan baik, maka secara sadar kita dapa menguasai MEA mendatang.
Disisi lain, berfikir tentang apa itu pramuka, dan mengapa pramuka? pramuka adalah sebuah lembaga nonformal yang mempunyai peran penting dalam sistem kependidikan di Indonesia. Pendidikan kepramukaan juga sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, yang dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda. Seperti sebuah kalimat “Yang muda yang berkarya, Yang Muda Yang Memperbaiki”.
Akan tetapi pada realitasnya, hingga kini banyak dikalangan kita pemuda yang belum siap dalam mengahadapi permasalahan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini. Banyak faktor pemicu yang melatarbelakangi ketidaksiapan ini. Dari hal sederhana misalnya, kurang memahami kemampuan diri, lebih suka membuang waktu dengan hal-hal yang kurang bersifat edukatif. Sehingga kemungkinan berdampak pada ancaman MEA pun bisa kita terima. Tinggal kita sebagai generasi muda mau dibawa kemana Indonesia, jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015 mendatang. Selamat berproses , Salam Pramuka !!! (Fiya)

Tahlukan MEA melalui Pendidikan Kepramukaan

Globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Walaupun pengaruh-pengaruh tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme, akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat untuk diterapkan di negara Indonesia.
Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Namun, bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena itu, sebagai kegiatan yang dianggap oleh segelintir orang sebagai aktifitas yang telah usang atau ketinggalan zaman, kegiatan Pramuka mampu menjadi pendobrak terkikisnya rasa nasionalisme.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo menegaskan bahwa Pramuka Indonesia harus siap menghadapi era globalisasi dengan terus mengembangkan kegiatannya. Tuntutan untuk terus mengikuti perkembangan zaman, juga terkait dengan kesiapan Indonesia menghadapi persaingan dalam era Masyarakat Ekonomi Asean 2015.
Di era yang semakin maju seperti ini banyak perubahan yang telah terjadi. Salah satunya adalah perubahan ekonomi negara yang sangat pesat, namun perubahan tersebut terkadang membuat kemajuan atau kemunduran bagi masyarakat itu sendiri. Sekarang ini masyarakat terkadang mengalami kesuliatan dalam menghadapi perekonomian mereka. Salah satu contohnya masyarakat indonesia dalam menghadapi ekonomi di ASEAN. Kita sebagai masyarakat indonesia harus bisa mengahadapi ekonomi asean 2015 yang sudah direncanakan oleh pemimpin – pemimpin ASEAN.

Indonesia sendiri sebenarnya mempunyai banyak peluang untuk bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Indonesia adalah negara agraris. Tanah indonesia sangat cocok sekali ditanami rempah – rempah dan tanaman lainnya yang banyak dibutuhkan oleh negara di dunia.

Dengan adanya hal seperti itu, bagaimana cara kita untuk memanfaatkan MEA itu sendiri ?. Di negara kita banyak sekali sektor yang bisa dimanfaatkan. Dan juga pada sektor perikanan, kita ketahui sendiri lebih dari 50% wilayah indonesia adalah perairan. Kemudian kita juga mempunyai sumberdaya alamnya yang melimpah. Seperti lumpur lapindo, dari tahun 2004 sampai sekarang mmasih keluar lumpur. Seandainya itu dimanfaatkan dengan baik, bisa membantu ekonomi indonesia menjadi semakin maju.

Jadi untuk menghadapi MEA Indonesia harus melakukan pembangunan dalam segala sektor. Sumber daya manusia juga harus diperbaiki, supaya kita bisa mengolah hasil alam yang kita punya. 
Apa itu Masyarakat Ekonomi Asean?
Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang.
Ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.
Bagaimana itu mempengaruhi Anda?
Berbagai profesi seperti tenaga medis boleh diisi oleh tenaga kerja asing pada 2015 mendatang.
Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya.
Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, menjelaskan bahwa MEA mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang sebelumnya menghalangi perekrutan tenaga kerja asing.
"Pembatasan, terutama dalam sektor tenaga kerja profesional, didorong untuk dihapuskan," katanya.
"Sehingga pada intinya, MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau minim tenaga asingnya."
Bagaimana sikap dimiliki seoarang pramuka terhadap MEA?
Menpora mengatakan, banyak hal yang telah dilakukan pembina pramuka di kwartir nasional dan daerah untuk memajukan pramuka. Misalnya, tambah Menpora, dengan terlaksananya kegiatan Jambore On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI).
"Alhamdulillah, saya lihat sekarang Pramuka Indonesia adalah pramuka yang tidak ketinggalan zaman. Jadi, saya tidak setuju jika ada yang bilang bahwa pramuka kita ketinggalan zaman. Yang mengatakan itu berarti dia tidak tahu apa-apa tentang pramuka sekarang," kata Menpora ketika menghadiri acara penyalaan api unggun bersama para anggota Pramuka Kalbar di Pontianak belum lama ini
Dia juga menyambut gembira masuknya pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dalam kurikulum 2013 sebagai gerakan yang fleksibel, menyenangkan, dan tentu tak meninggalkan fungsinya menjadi media pendidikan karakter, pendidikan kebangsaan & kewargaan, serta pengajaran dan pelatihan soft-skill, seperti komunikasi, kepercayaan diri, dan kepemimpinan,
"Pramuka memang dimunculkan untuk membuat kita menjadi pribadi yang ulet dan siap menghadapi tantangan," kata Roy Suryo. (Faiz)

Skripsi FAI Unwahas : Metode Pendidikan Kepramukaan dalam Perspektif Pendidikan Islam

Kamilin          : Metode Pendidikan Kepramukaan dalam Perspektif Pendidikan Islam .

Skripsi            : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam,
Universitas Wahid Hasyim Semarang. Pembimbing H. Nur Cholid, M. Ag., M. Pd., dan M. Farid Fad, M. SI.

Kata Kunci    : Metode Kepramukaan. Pendidikan Islam

Maraknya berbagai kasus yang melanda Indonesia dikalangan masyarakat hingga peserta didik merupakan dampak merosotnya moral bangsa saat ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internalisasi nilai-nilai dalam pendidikan yang melalui beberapa mata pelajaran disuatu pendidikan masih kurang, proses pembelajaran yang tidak disesuaikan dengan perkembangan zaman serta terbatasnya waktu didalam proses pembelajaran disatuan pendidikan formal. Dalam perjalanannya, Gerakan Pramuka dinilai dalam menyelenggarakan kegiatan hanya sebatas kegiatan serimonial yang sudah menjadi adat istiadat tanpa adanya unsur atau nilai-nilai pendidikan didalamnya. Namun sebenarnya, Gerakan Pramuka memegang peranan penting dalam bidang pendidikan generasi muda, yang memiliki ketrampilan, kecakapan dan memiliki sifat positif, agar menjadi manusia yang berkepribadian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pendidikan dalam kepramukaan dan sudut pandang pendidikan Islam terhadap metode pendidikan kepramukaan. Yang menjadi objek kajian yaitu metode pendidikan kepramukaan. Dimana metode ini merupakan cara atau teknik keperamukaan dalam mewujuadkan tujuan Gerakan Pramuka dan tujuan pendidikan nasional.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat Library Reseach atau kajian kepustakaan, yaitu teknik penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan berbagai macam materi yang terdapat dalam kepustakaan, baik berupa buku, surat kabar dan beberapa tulisan lain yang memiliki keterikatan dengan pembahasan penelitian ini. Penelitian ini difokuskan pada metode : pengamalan kode kehormatan; belajar sambil melakukan; sistem berkelompok, berkerjasama, dan berkompetisi; kegiatan yang menarik dan menantang; kegiatan di alam terbuka; kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan; penghargaan berupa tanda kecakapan; satuan terpisah antara putra dan putri.
Upaya-upaya yang dilakukan tentunya harus bisa memberikan pemahaman serta kontribusi yang baik terhadap anak didik atau generasi muda saat ini. Melalui pemahaman dan pengamalan, metode pendidikan kepramukaan harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, kemauan dan kemampuan peserta didik atau anggota pramuka.

download selengkapnya di SINI

AGENDA RACANA UNWAHAS TERBARU

PENGUMUMAN

Berdasarkan Program Kerja  dan Rapat Dewan Racana Wahid Hasyim Gudep Kota Semarang 03.071-03.072 Universitas Wahid Hasyim Semarang masa bhakti 2014-2015 akan Menyelenggarakan Kegiatan Masa Orientasi Kepramukaan (MOK) Racana Wahid Hasyim Semarang. Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 3 hari berturut-turut mulai tanggal 24 s.d. 26 Oktober 2014, dalam rangka memperkenalkan Gerakan Pramuka di Perguruan Tinggi.
Kegiatan tersebut akan di selenggarakan di Kampus Universitas Wahid Hasyim Semarang dan Klenting Kuning Water Fall Sumowono Semarang.
Kegiatan MOK yang berisi pengenalan Pramuka di Perguruan Tinggi Khususnya di Racana Wahid Hasyim, Kegiatan Menantang dan Menyenangkan, Scout Sharing Comunity, dan masih kegiatan menarik lainya, dengan harapan Mahasiswa Baru Unwahas mengenal Fungsi dan Peran penting Kepramukaan di Perguruan Tinggi dalam membangun Indonesia Berintelektual dan Berkarakter.

PENDAFTARAN

Pendaftaran DI BUKA awal Bulan Oktober 2014 dan DI TUTUP pada Tanggal 18 Oktober 2014
di Sanggar Racana Wahid Hasyim Semarang.
Atau Hub. Kak. Lutfi Hakim (089664633577)

PERSYARATAN

- Terdaftar Sebagai Mahasiswa Aktif di Unwahas
- Mengisi Formulir yang disediakan Reka Kerja
- Menyertakan Pas Foto 3x4 berwarna sebanyak 1 lembar
- Sehat Jasmani dan Rohani
- Iuran Kegiatan Rp. 50.000,-

Info :

FB : Rahidhas
www.racanaunwahas.blogspot.com
Telp. 089664633577

Skripsi FAI Unwahas: Hubungan Keaktifan Mengikuti Pendidikan Kepramukaan dengan Kemandirian Belajar Siswa di MI At-Taqwa Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014

Bahauddin, 2014. Hubungan Keaktifan Mengikuti Pendidikan Kepramukaan dengan Kemandirian Belajar Siswa di MI At-Taqwa Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.

Skripsi         : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam,
Universitas Wahid Hasyim Semarang. Pembimbing H. Nur Cholid, M. Ag., M. Pd., dan M. Farid Fad, M. SI.

Kata Kunci :  Keaktifan Siswa Mengikuti Pendidikan Kepramukaan, Kemandirian Belajar Siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara keaktifan siswa dalam mengikuti pendidikan kepramukaan dengan kemandirian belajar siswa, subyek penelitian siswa di MI At-Taqwa Semarang tahun pelajaran 2013/2014 yang aktif mengikuti pendidikan kepramukaan, penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan teknik simple random sampling dalam artian diambil 15% dari populasi 107 respoden dengan hasil berjumlah 16 siswa, sedangkan untuk metode pengumpulan data untuk kedua variabel yaitu keaktifan mengikuti pendidikan kepramukaan sebagai variabel X dan kemandirian belajar siswa sebagai variabel Y dengan menggunakan metode instrument angket.
Pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan korelasi poduct moment maka hipotesis yang menyatakan: “ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti pendidikan kepramukaan dengan kemandirian belajar siswa di MI At-Taqwa Semarang tahun pelajaran 2013/2014, pada taraf signifikansi 5% maupun 1% dapat diterima, hal ini dibuktikan bahwa dari analisis uji hipotesis diperoleh nilai rxy adalah 0,672 dibandingkan dengan taraf signifikansi 5%, rxy = (0,672 > 0,497), dari perbandingan tersebut terlihat bahwa angka rxy lebih besar angka dari “r” tabel ini berarti ada pengaruh hubungan (korelasi) yang signifikan antara kedua variabel tersebut, dan pada taraf signifikansi 1% rxy = (0,672 > 0,623), dari perbandingan tersebut terlihat bahwa angka rxy lebih besar angka dari “r” tabel ini berarti ada hubungan (korelasi) yang signifikan pula antara kedua variabel tersebut. Dengan demikian, baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1% yang menunjukan adanya angka yang lebih besar, ini artinya ada hubungan positif antara keaktifan siswa dalam mengikuti pendidikan kepramukaan dengan kemandirian belajar siswa di MI At-Taqwa Semarang tahun pelajaran 2013/2014, sehingga hipotesis yang diajukan diterima, dan dapat dibuktikan.

iv
Berdasarkan hasil penelitian ini, dengan demikian semakin baik keaktifan siswa dalam mengikuti pendidikan kepramukaan, maka semakin baik pula kemandirian belajar siswa dan dengan hasil tersebut maka diharapkan sebagai bahan informasi masukan bagi Pembina Pramuka untuk meningkatkan dan mengaktifkan kegiatan Pramuka bagi siswa-siswi agar siswa-siswi akan mandiri dalam belajar.

SIAPKAN PRAMUKA HADAPI MEA 2015

Apa itu Masyarakat Ekonomi Asean?

Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang.

Ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.

Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.
(http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140826_pasar_tenaga_kerja_aec.shtml)

Bagaimana Arah Pendidikan Kepramukaan?

Kita semua sudah tahu kan apa itu Pramuka? Yah,, betul sekali, PRAMUKA mempunyai arti “Orang Muda yang Suka Berkarya”. Dari arti disini dapat kita ilhami bersama bahwa sebagai seorang Pramuka kita suka dengan melakukan sesuatu yang dapat menghasilkan sesuatu. Sesuatu itu dapat bermacam-macam, yang jelas kearah pendidikan dan pembangunan nasional.

Jika kita tinjau bersama, Gerakan Pramuka didirikan mempunyai tujuan, yaitu :

a. Setiap Anggota Pramuka memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;

b. Setiap Anggota Pramuka menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan. (Sumber : Wikipedia)

Selanjutnya, Bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut? Nah ini dia, setiap anggota Pramuka di didik dan bina oleh anggota Dewasa melalui kegiatan Kepramukaan. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia. Dari sini setiap Anggota Pramuka di didik untuk mempunyai Karakter, sikap mental, dan Kecakapan hidup (keterampilan) untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada, bahkan untuk masa yang akan datang.

Hadapi MEA 2015

Sebagai seorang Pramuka, kita tidak perlu minder dan takut dengan akan datangnya MEA 2015. Karena kita adalah Praja Muda Karana yang memiliki budi pekerti luhur, yang menjunjung tinggi budaya warisan bangsa, serta memiliki kecakapan hidup/ daya saing. Oleh karenanya ada hal yang perlu kita persiapkan sejak Dini, diantaranya :

a. Sikap Mental (Attitude), ini adalah hal yang penting yang harus dimiliki sebagai seorang Pramuka. Dengan sikap mental yang kuat, apapun yang akan kita hadapi, seberat apapun yang kita hadapi, seorang pramuka tak akan mudah mengeluh dan putus asa. Nah bagaimana Attitude itu bisa didapatkan? Mudah, hanya butuh waktu untuk latihan, karena attitude itu merupakan integrasi antara hati dan akal yang dapat membentuk setiap individu menjadi sosok pribadi yang kuat, berani, dan tidak meninggalkan apa yang menjadi kewajiban dan tanggungjawabnya.

b. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Hal yang penting selanjutnya adalah IPTEK. Seorang Pramuka harus terus berjuang untuk menuntut ilmu, tidak hanya tentang Kepramukaan. Dan lebih bagus lagi apabila teori kepramukaan yang ada di integrasikan dengan IPTEK yang ada, sehingga terbentuk Pramuka yang berilmu pengetahuan dan berteknologi namun tidak meninggalkan budaya warisan bangsa, dengan kata lain dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada seorang pramuka dapat menjaga kemurnian ideologi bangsa Indonesia.

c. Kreatifitas dan Seni, hal ini juga tidak kalah pentingnya dengan Attitude dan IPTEK. Seorang pramuka harus mempunyai kreatifitas yang tinggi, agar mempunyai daya saing yang tinggi juga. Kreatifitas ini merupakan integrasi antara cipta, rasa, dan karsa. Cipta merupakan kemampuan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru. Rasa, merupakan pengindraan terhadap sesuatu yang dirasakan oleh hati. Karsa merupakan daya (niat) yang kuat untuk melakukan sesuatu. Dan seni disini adalah sebagai tolak ukur Estetika, atau nilai keindahan dari kreatifitas tersebut. Sehinga dengan kreatifitas dan seni, seorang pramuka mempunyai kecakapan atau keterampilan hidup untuk memenuhi tantangan hidup.

Dari ketiga hal tersebut dapat dicapat dengan mudah apabila seorang pramuka benar-benar mengilhami dari pada kode etik kepramukaan, yaitu Satya dan Dharma Pramuka.

Dengan Demikian kita tidak perlu takut dan minder, apalagi bingung akan datangnya MEA 2015. Karena kita sudah mempunyai apa yang harus di siapkan dan dipersiapkan, dan untuk selanjutnya diamalkan, setelah itu hasilnya kita pasrahkan kepada Keagungan Tuhan YME. (kgms)



Racana Unwahas Ganti Pemimpin Baru

Unwahas-Rahidhas, UKM Pramuka Racana Wahid Hasyim Semarang melangsungkan Musyawarah Pandega (Muspan) di  Gedung Fakultas Agama Islam Kampus 3 Unwahas kemarin. (20-21/09)

Muspan yang di ikuti oleh seluruh Anggota Racana sekitar 125 anggota yang terdiri dari Anggota Pandega Muda, Madya, Bhakti, serta Dewan Kehormatan, membahas beberapa hal penting untuk kemajuan Racana Wahid Hasyim Semarang Khususnya, dan Universitas Wahid Hasyim Semarang.

Musyawarah Pandega merupakan pertemuan besar bagi Anggota Pramuka Racana Wahid Hasyim untuk menentukan kemajuan 1 tahun kedepan. "Muspan ini dilaksanakan dalam rangka untuk memperbarui sistem organisasi, dimana dalam AD/ART Racana Wahid Hasyim ini perlu adanya amandemen, dengan di sesuaikan kondisi anggota saat ini", kata Kak. Kamilin selaku Pemangku Adat Putra Racana Wahid Hasyim Semarang.

Selain dari pada hal tersebut, kegiatan Musyawarah Pandega atau yang dikenal dengan Muspan merupakan Pesta Demokrasi Anggota Pramuka Racana Wahid Hasyim dalam menentukan pemimpin baru masa bhakti 1 tahun ke depan. "Harapanya, Proses ini berlangsung dengan lancar, sehingga dapat menemukan sosok pemimpin baru yang dapat menggantikan posisiku saat ini, karena masih banyak hal yang harus di kembangkan lagi" Kata Dyah Kurniasih (KDR demisioner).

Hal yang menarik dari Muspan ini adalah menentukan pemimpin baru bagi Pramuka Racana Wahid Hasyim Semarang, reorganisasi. Dari Hasil pemilihan Ketua racana, dari 6 Kandidat, 3 Kandidat Putra , M. Thoha Manshur(KDR Demisioner), Luthfi Khakik (Sekret. Demisioner), Komarudin (Bid. Litevbang) dan 3 Kandidat Putri, Dyah Kurniasih (KDR Demisioner), Anir Fikria NM (Bid. Litevbang), Faiz (Komandan Paskobra Rahidhas), di menangkan oleh Pasangan Luthfi Khakim dan Faiz sebagai Ketua Dewan Racana Wahid Hasyim Semarang masa bhakti 2014-2015. "Saya sangat Senang, juga sangat sedih. kesenangan saya bukan karena saya yang jadi tapi karena teman-teman percaya kepada saya. kesedihan yang sangat adalah amanah yang harus saya pikul, meskipun tidak sendirian, namun inilah kesedihan yang terberat" Luthfi menyampaikan dalam sambutannya.

Rektor Salut dengan Kreatifitas anak-anak Racana Unwahas

Unwahas-rahidhas,  Rektor Universitas Wahis Hasyim Semarang Dr. H. Noor Achmad, MA mengunjungi Stand UKM Racana Wahid Hasyim (Rahidhas) dalam rangka Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) tahun akademi 2014-2015 dengan di dampingi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Beberapa Dekan Fakultas di Universitas Wahid Hasyim Semarang seusai membuka Kegiatan OSPEK 2014 (8/9).

Dalam Kunjungannya Rektor menyampaikan “Bagus,, Bagus,, terus lanjutkan”. Tak hanya Rektor saja Wakil Rektor III juga mengatakan stand racana sangatlah kreatif, tidak hanya menunjukan Profil dari Pramuka Racana Wahid Hasyim saja, namun didalamnya juga ada entrepreneur nya.

Stand UKM Racana yang di Koordinatori Oleh Kak. Aminah (Anggota Madya) telah mengantarkan nama Racana Wahid Hasyim (Rahidhas) pada Posisi Terbaik Stand UKM OSPEK 2014. “Alhamdulillah,,, tidak sia-sia perjuangan kakak-kakak semua dalam mempersiapkan segala sesuatunya untuk Stand Racana pada OSPEK tahun ini, dan akhirnya jirih payah terbayarkan dengan kegembiraan, dan semoga bisa menjadikan salah satu daya tarik bagi adek-adek baru untuk bergabung bersama Rahidhas”. Papar Salah satu Anggota Bhakti/ Pandega Penuh. (red)

OSPEK Unwahas Tahun 2014


Unwahas- adalah salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Jawa Tengah. Kampus yang dikelilinggi oleh kampus besar seperti UNNES, UNDIP, UIN Walisongo, Unisula, Univ. PGRI terus mengalami perkembangan yang pesat dengan Visi  Menjadi universitas yang unggul dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan nilai-nilai Islam ahlussunah wal jamaah di tahun 2025”. Unwahas merupakan kampus rakyat yang Menjagat, tak hanya warga pribumi yang kuliah di Unwahas melainkan banyak dari mancanegara yang kuliah di Unwahas seperti, Timor Leste, Thailand, Afganistan, dan Philipina.

Belum lama ini Unwahas baru melasksanakan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau OSPEK yang dilaksanakan selama 3 Hari berturut-turut dengan berbagai macam kegiatan, seperti Ke-Universitasan, Kefakultasan, dan Kemahasiswaan, yang di ikuti oleh 1525 Mahasiswa Baru tahun akademik 2014-2015. “Kegiatan ini di harapkan bagi mahasiswa baru 2014 ini benar-benar mengenal kampus Unwahas, yang merupakan kampus Intelektual yang Berkarakter berasaskan Ahlus Sunnah wal Jama’ah” papar Ketua Panitia OSPEK 2014.

Kegiatan OSPEK tahun ini tidak hanya memperkenalkan kampus semata, namun didalamnya terdapat kegiatan yang melatih kedisiplinan, Kreatifitas, dan sportifitas serta menanamkan jiwa entrepreneurship. OSPEK pada kesempatan tahun ini membawa tema “Menjadikan Unwahas sebagai Pusat Perguruan Tinggi Intelektual yang Berkarakter Ahlus sunnah wal Jama’ah”.

Dari sinilah harapan terbesar dari Mahasiswa adalah dalam rangka memajukan Kampus Unwahas, bertekad untuk membangun bangsa Intelektual yang Berkarakter.

Islam Damai

Akhir-akhir ini dunia sedang terjadi guncangan yang bisa dibilang luarbiasa, khususnya di Indonesia. padahal tak lama Indonesia baru juga terguncang dahsyat dengan berbagai letusan gunung berapi, namun akhir-akhir ini bukanlah berupa hal semacam itu melainkan guncangan moral dan keimanan.
Sudah tak asing lagi ditelinga kita, ada sekelompok orang yang mengatasnamakan dari Agama Islam yang berjihad di jalan Allah. sudahkah anda mengupdate berita terbaru itu? dan apa beritanya? ya benar sekali, kelompok itu disebut dengan ISIS (Iraq Syiria Islamic State). ISIS ini bisa dibilang kelompok lama yang baru muncul atau beraksi. Belum jelas asal usul yang sebenarnya, namun sepertinya terdapat indikasi untuk mengarah pada perpecahan agama Islam.
ISIS ini terbilang kelompok yang mengaku Islam yang sangat Frontal, ada yang mengatakan bahwa ISIS ini ingin membentuk kekhalifahan, sebagaimana yang terjadi dahulu saat Islam ada. Namun dengan dalih yang semacam itu dijaman sekarang ini sangatlah bertolah belakang, karena tindakan yang dilakukan oleh kelompok ISIS ini sudah tidak humanis, lebih mengedapankan ajaran Islam yang sebenarnya belum betul-betul dikuasai oleh kelompok ISIS tersebut.
Kita tahu bahwa Islam itu adalah Agama yang damai, tidak memaksakan kehendak, dalam kalam Allah dikatakan setiap manusia yang lahir didunia dalam keadaan Fitroh (Islam), dan tergantung pada orang tuanya akan menjadi majusi atau yahudi atau nasrani. Ini adalah Dasar yang pertama. yang kedua dalam surah al Ikhlas sangat jelas lagi bawah dalam beragama, agama apapun yang di peluk oleh setiap umat manusia diakui, namun... yang hanya di sisi Allah hanyalah Islam.
Dari ayat di atas dapat kita sedikit memaknai bahwa ajaran Islam sangatlah mengedepankan Toleransi hubungan antar sesama manusia.
Contoh kecil lagi, yang dilakukan oleh ralullah dalam menyebarkan Islam yaitu melalui Dakwah. adakah yang tahu bagaimana dakwah rasululloh?? ya benar sekali, berawal dari dakwah secara diam-diam, kemudian terbuka. Dan cara Penyampaian Rasululloh begitu lemah lembut.
Sebagaimana Islam pertama kali masuk ke Indonesia juga secara Damai, tidak ada paksaan untuk masuk Islam.
singkat kata dari sini Islam tidak pernah mengenal kata kekerasan, Islam adalah Agama yang menjunjung tinggi kedamaian, menjunjung toleransi, menjunjung tinggi pluralisme.
oleh karennanya saudara sebangsa dan setanah air serta semua yang beragama, jangan menganggap Islam itu Keras, Islam itu frontal, dan lain sebagainya, mereka hanya kelompok yang tidak mempunyai tempat di Mata Tuhan.

Skripsi FAI Unwahas: Implementasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Dalam Membentuk Kepribadian Siswa Kelas IV Di Mi At-Taqwa Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014

Asih Husnayanti, 2014. Implementasi Pembelajaran Aqidah Akhlak  Dalam  Membentuk Kepribadian  Siswa Kelas IV  Di Mi  At-Taqwa Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014.

Skripsi :Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Wahid Hasyim Semarang. Pembimbing Drs. H. Asro’ie Thohir, M.Pd.I Dan Farid Fad M.SI.

Kata Kunci : Pembelajaran  Aqidah Akhlak,  Kepribadian Siswa

Pendidikan merupakan institusi pembinaan anak didik yang memiliki latar belakang sosial budaya dan psikologis yang beraneka ragam dalam mencapai maksud dan tujuan pendidikan. Pengajaran tentang tingkah laku sungguh sangat mendapatkan tempat khusus dalam Islam, sebab sejatinya Rasul diutus untuk memperbaiki tingkah laku manusia.
Di dalam dunia pendidikan inilah  kepribadian siswa terbentuk dengan keadaan lingkungan sekolah dan masyarakat yang beragam. Pengajaran tentang tingkah laku sungguh sangat mendapatkan tempat khusus dalam Islam. Akhlak merupakan karakter mendasar yang melekat pada diri seorang muslim
Penelitian kali ini mengambil seting di MI At-Taqwa Semarang, bertujuan untuk mendriskripsikan dan menganalisis pelaksaan pembelajaran Aqidah Akhlak dalam membentuk kepribadian siswa kelas IV di MI At-Taqwa Semarang. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi lembaga pendidikan untuk membantu dalam proses belajar mengajar dan khusus dalam pengelolaan pendidikan pelaksanan pembelajaran Aqidah Akhlak membentuk kepribadian siswa kelas IV di MI At-Taqwa Semarang 2013/2014.
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara ataupun quesioner, observasi, dokumentasi, dan triangulasi. Sedangkan untuk analisis data, peneliti menggunakan analisis data kulitatif dengan metode induktif melalui teknik reduksi data, penyajian  data, dan penarikan kesimpulan
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa , Implementasi Pembelajaran Aqidah Akhlak  Dalam  Membentuk Kepribadian  Siswa Kelas IV  Di MI  At-Taqwa Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 masuk dalam kategori cukup baik. Untuk pembelajaran Aqidah Akhlak berpengaruh penting dalam kepribadian siswa dengan disampaikannya nilai-nilai agama yang di terapkan. Sedangkan untuk faktor pendukung dan penghambat,  kuantitas faktor-faktor yang mempengaruhi hampir seimbang antara faktor intern, ekstern, dan lingkungan belajar. Dimana faktor pendukung lebih didominasi penyampaian materi guru mata pelajaran Aqidah Akhlak dan para guru di lingkungan sekolah. Sedangkan untuk faktor penghambat, lebih didominasi oleh lingkungan masyarakat yang beraneka ragam.

Recent Post

Recent Posts Widget