Anggota Racana Wahid Hasyim Semarang

Membangun Bangsa dengan Ber-Pramuka

Peringatan HUT RI Ke-68

Mari Wujudkan Jiwa Nasionalisme Kita

Lomba Dalam Rangka HUT Rahidhas

Ciptakan kehidupan dengan Semangat berprestasi dan Bangun Sportifitas

Stand OSPEK Unwahas tahun 2013

Tanamkan Jiwa Berwirausaha bagi Kaum Muda

Racana Wahid Hasyim Gudep 03.071-072

Wujuddkan Anggota Pramuka yang Mandiri, Intelektual dan Berkarakter

Tim PHBD Rahidhas

PHBD Kampung Akuaponik Desa Wisata Kandri

Unit Khusus PASKOBRA Rahidhas

Petugas Pengibar Bendera Racana Wahid Hasyim Semarang

Pelantikan Dewan Racana MB 2017-2018

Semangat Baru Keren, Gembira dan Asyik

Pemuda MEA, Antara Peluang dan Ancaman

Sebentar lagi, tepatnya tahun 2015, Indonesia bersama dengan negara Asia Tenggara lainnya akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC 2015). Dunia usaha di Tanah Air saat ini sedang bersiap-siap untuk menghadapi perdagangan bebas yang bakal terjadi di wilayah Asia Tenggara. Kini tinggal menghitung mundur bulan desember 2014, MEA (masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015 sudah berada di depan mata. Siapkah kita menghadapi persaingan antar negara ASEAN itu? Siap atau tidaknya, semestinya kita harus benar siap. Kini negara kita dan negara yang terbentuk dalam ASEAN akan membentuk sebuah kawasan yang integritas yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang merupakan wujud dari realisasi tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara apabila diprediksi AEC tercapai pada tahun mendatang. Bagaimana hubungannya MEA dengan pemuda Indonesia?
Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat guna. Selain itu, dibutuhkan kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia.
Disilah peran pemuda Indonesia untuk dapat menyesuaikan dirinya menghadapi MEA terutama pemuda pramuka. Karena pada masa inilah banyak dikalangan kita yang berkata, masa muda adalah masa terindah dalam hidup. Masa yang penuh suka cita. Maklum saja di masa ini, kekuatan raga berada dalam puncaknya. Gairah jiwa membara. Dan berbagai hal baru menjadi sebuah tantangan yang menggoda. Waktu dimana jiwa-jiwa nan segar mulai mencari kemana akhir muara hidupnya. Berbagai pilihan jalan pun terbuka. Dari yang hanya sekadar berfoya-foya hingga yang lebih memberi makna. Begitu banyak ungkapan yang menjelasakan seperti apa rasanya masa muda itu, dan opini mayoritas mengatakan bahwa masa muda merupakan masa yang keindahanya begitu memesona. Banyak orang yang tak rela meninggalkan masa ini, sebagai buktinya, mereka rela membayar mahal untuk mempermuda kondisi fisik yang sudah mulai menua mengikuti kehendak zaman.
Pemuda merupakan motor penggerak terdepan dalam menunjukkan nilai-nilai nasionalisme dalam menumbuhkan martabat bangsa. Karena pemuda memiliki kesempatan yang sangat luas dalam berbagai sektor pembangunan yang ada di Indonesia. Sebagaimana kalimat yang saya kutib dari Bapak Menpora kita, Roy Suryo saat menghadiri acara api unggun di halaman rumah adat Dayak, Pontianak, Kalimantan Barat, "Saya percaya pemuda Indonesia, terutama para Pramuka Indonesia pasti bisa. Kita punya sumber daya alam dan manusia yang unggul." Dan lagi-lagi peran pemuda sangat dituntut untuk mengembangkan Kreativitas dalam bidang teknologi atau ekonomi yang diharapakan dapat membantu masyarakat sekitar. Misalnya saja, perekonomian dapat bergerak jika pemuda Indonesia mempunyai tekad untuk maju bersaing. Karena itu seorang pemuda yang aktifis memiliki kemampuan diri yang terasah dan mampu bersaing saat mereka telah bekerja maupun dalam berusaha sendiri. Dan pemuda mesti juga bergerak secara dinamis mengembangkan diri pada sikap kepedulian, dalam kebaikan pembangunan dan perjalanan bangsa. Cerminan ini memberi kesadaran pemuda mampu memberi warna dalam keberlangsungan sebuah negara dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Jika sejenak melihat pramuka kita, dengan pramuka sebenarnya kita sudah punya solusi untuk MEA 2015. Banyak peluang-peluang yang dapat kita jadikan bekal menuju MEA 2015. Dimana dalam pramuka melatih kita untuk adanya disiplin waktu, kreatif dalam segala kondisi, mengimplementasikan salah satu dari apa-apa yang ada di dalam Dasadarma, misalnya saja Dasadarma poin no 3, patriot yang sopan dan kesatria. Dengan menjadi seorang pramuka kita wajib mengamalkan semangat jiwa patriotisme seorang pramuka sebagaimana mestinya. hal tersebut saja bisa menjadi alternatif yang efisien jika kita dapat menerapkan dengan baik, maka secara sadar kita dapa menguasai MEA mendatang.
Disisi lain, berfikir tentang apa itu pramuka, dan mengapa pramuka? pramuka adalah sebuah lembaga nonformal yang mempunyai peran penting dalam sistem kependidikan di Indonesia. Pendidikan kepramukaan juga sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, yang dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda. Seperti sebuah kalimat “Yang muda yang berkarya, Yang Muda Yang Memperbaiki”.
Akan tetapi pada realitasnya, hingga kini banyak dikalangan kita pemuda yang belum siap dalam mengahadapi permasalahan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini. Banyak faktor pemicu yang melatarbelakangi ketidaksiapan ini. Dari hal sederhana misalnya, kurang memahami kemampuan diri, lebih suka membuang waktu dengan hal-hal yang kurang bersifat edukatif. Sehingga kemungkinan berdampak pada ancaman MEA pun bisa kita terima. Tinggal kita sebagai generasi muda mau dibawa kemana Indonesia, jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015 mendatang. Selamat berproses , Salam Pramuka !!! (Fiya)

Tahlukan MEA melalui Pendidikan Kepramukaan

Globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Walaupun pengaruh-pengaruh tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme, akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat untuk diterapkan di negara Indonesia.
Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Namun, bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena itu, sebagai kegiatan yang dianggap oleh segelintir orang sebagai aktifitas yang telah usang atau ketinggalan zaman, kegiatan Pramuka mampu menjadi pendobrak terkikisnya rasa nasionalisme.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo menegaskan bahwa Pramuka Indonesia harus siap menghadapi era globalisasi dengan terus mengembangkan kegiatannya. Tuntutan untuk terus mengikuti perkembangan zaman, juga terkait dengan kesiapan Indonesia menghadapi persaingan dalam era Masyarakat Ekonomi Asean 2015.
Di era yang semakin maju seperti ini banyak perubahan yang telah terjadi. Salah satunya adalah perubahan ekonomi negara yang sangat pesat, namun perubahan tersebut terkadang membuat kemajuan atau kemunduran bagi masyarakat itu sendiri. Sekarang ini masyarakat terkadang mengalami kesuliatan dalam menghadapi perekonomian mereka. Salah satu contohnya masyarakat indonesia dalam menghadapi ekonomi di ASEAN. Kita sebagai masyarakat indonesia harus bisa mengahadapi ekonomi asean 2015 yang sudah direncanakan oleh pemimpin – pemimpin ASEAN.

Indonesia sendiri sebenarnya mempunyai banyak peluang untuk bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Indonesia adalah negara agraris. Tanah indonesia sangat cocok sekali ditanami rempah – rempah dan tanaman lainnya yang banyak dibutuhkan oleh negara di dunia.

Dengan adanya hal seperti itu, bagaimana cara kita untuk memanfaatkan MEA itu sendiri ?. Di negara kita banyak sekali sektor yang bisa dimanfaatkan. Dan juga pada sektor perikanan, kita ketahui sendiri lebih dari 50% wilayah indonesia adalah perairan. Kemudian kita juga mempunyai sumberdaya alamnya yang melimpah. Seperti lumpur lapindo, dari tahun 2004 sampai sekarang mmasih keluar lumpur. Seandainya itu dimanfaatkan dengan baik, bisa membantu ekonomi indonesia menjadi semakin maju.

Jadi untuk menghadapi MEA Indonesia harus melakukan pembangunan dalam segala sektor. Sumber daya manusia juga harus diperbaiki, supaya kita bisa mengolah hasil alam yang kita punya. 
Apa itu Masyarakat Ekonomi Asean?
Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang.
Ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.
Bagaimana itu mempengaruhi Anda?
Berbagai profesi seperti tenaga medis boleh diisi oleh tenaga kerja asing pada 2015 mendatang.
Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya.
Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, menjelaskan bahwa MEA mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang sebelumnya menghalangi perekrutan tenaga kerja asing.
"Pembatasan, terutama dalam sektor tenaga kerja profesional, didorong untuk dihapuskan," katanya.
"Sehingga pada intinya, MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau minim tenaga asingnya."
Bagaimana sikap dimiliki seoarang pramuka terhadap MEA?
Menpora mengatakan, banyak hal yang telah dilakukan pembina pramuka di kwartir nasional dan daerah untuk memajukan pramuka. Misalnya, tambah Menpora, dengan terlaksananya kegiatan Jambore On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI).
"Alhamdulillah, saya lihat sekarang Pramuka Indonesia adalah pramuka yang tidak ketinggalan zaman. Jadi, saya tidak setuju jika ada yang bilang bahwa pramuka kita ketinggalan zaman. Yang mengatakan itu berarti dia tidak tahu apa-apa tentang pramuka sekarang," kata Menpora ketika menghadiri acara penyalaan api unggun bersama para anggota Pramuka Kalbar di Pontianak belum lama ini
Dia juga menyambut gembira masuknya pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dalam kurikulum 2013 sebagai gerakan yang fleksibel, menyenangkan, dan tentu tak meninggalkan fungsinya menjadi media pendidikan karakter, pendidikan kebangsaan & kewargaan, serta pengajaran dan pelatihan soft-skill, seperti komunikasi, kepercayaan diri, dan kepemimpinan,
"Pramuka memang dimunculkan untuk membuat kita menjadi pribadi yang ulet dan siap menghadapi tantangan," kata Roy Suryo. (Faiz)

Skripsi FAI Unwahas : Metode Pendidikan Kepramukaan dalam Perspektif Pendidikan Islam

Kamilin          : Metode Pendidikan Kepramukaan dalam Perspektif Pendidikan Islam .

Skripsi            : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam,
Universitas Wahid Hasyim Semarang. Pembimbing H. Nur Cholid, M. Ag., M. Pd., dan M. Farid Fad, M. SI.

Kata Kunci    : Metode Kepramukaan. Pendidikan Islam

Maraknya berbagai kasus yang melanda Indonesia dikalangan masyarakat hingga peserta didik merupakan dampak merosotnya moral bangsa saat ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internalisasi nilai-nilai dalam pendidikan yang melalui beberapa mata pelajaran disuatu pendidikan masih kurang, proses pembelajaran yang tidak disesuaikan dengan perkembangan zaman serta terbatasnya waktu didalam proses pembelajaran disatuan pendidikan formal. Dalam perjalanannya, Gerakan Pramuka dinilai dalam menyelenggarakan kegiatan hanya sebatas kegiatan serimonial yang sudah menjadi adat istiadat tanpa adanya unsur atau nilai-nilai pendidikan didalamnya. Namun sebenarnya, Gerakan Pramuka memegang peranan penting dalam bidang pendidikan generasi muda, yang memiliki ketrampilan, kecakapan dan memiliki sifat positif, agar menjadi manusia yang berkepribadian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pendidikan dalam kepramukaan dan sudut pandang pendidikan Islam terhadap metode pendidikan kepramukaan. Yang menjadi objek kajian yaitu metode pendidikan kepramukaan. Dimana metode ini merupakan cara atau teknik keperamukaan dalam mewujuadkan tujuan Gerakan Pramuka dan tujuan pendidikan nasional.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat Library Reseach atau kajian kepustakaan, yaitu teknik penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan berbagai macam materi yang terdapat dalam kepustakaan, baik berupa buku, surat kabar dan beberapa tulisan lain yang memiliki keterikatan dengan pembahasan penelitian ini. Penelitian ini difokuskan pada metode : pengamalan kode kehormatan; belajar sambil melakukan; sistem berkelompok, berkerjasama, dan berkompetisi; kegiatan yang menarik dan menantang; kegiatan di alam terbuka; kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan; penghargaan berupa tanda kecakapan; satuan terpisah antara putra dan putri.
Upaya-upaya yang dilakukan tentunya harus bisa memberikan pemahaman serta kontribusi yang baik terhadap anak didik atau generasi muda saat ini. Melalui pemahaman dan pengamalan, metode pendidikan kepramukaan harus disesuaikan dengan situasi, kondisi, kemauan dan kemampuan peserta didik atau anggota pramuka.

download selengkapnya di SINI

AGENDA RACANA UNWAHAS TERBARU

PENGUMUMAN

Berdasarkan Program Kerja  dan Rapat Dewan Racana Wahid Hasyim Gudep Kota Semarang 03.071-03.072 Universitas Wahid Hasyim Semarang masa bhakti 2014-2015 akan Menyelenggarakan Kegiatan Masa Orientasi Kepramukaan (MOK) Racana Wahid Hasyim Semarang. Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 3 hari berturut-turut mulai tanggal 24 s.d. 26 Oktober 2014, dalam rangka memperkenalkan Gerakan Pramuka di Perguruan Tinggi.
Kegiatan tersebut akan di selenggarakan di Kampus Universitas Wahid Hasyim Semarang dan Klenting Kuning Water Fall Sumowono Semarang.
Kegiatan MOK yang berisi pengenalan Pramuka di Perguruan Tinggi Khususnya di Racana Wahid Hasyim, Kegiatan Menantang dan Menyenangkan, Scout Sharing Comunity, dan masih kegiatan menarik lainya, dengan harapan Mahasiswa Baru Unwahas mengenal Fungsi dan Peran penting Kepramukaan di Perguruan Tinggi dalam membangun Indonesia Berintelektual dan Berkarakter.

PENDAFTARAN

Pendaftaran DI BUKA awal Bulan Oktober 2014 dan DI TUTUP pada Tanggal 18 Oktober 2014
di Sanggar Racana Wahid Hasyim Semarang.
Atau Hub. Kak. Lutfi Hakim (089664633577)

PERSYARATAN

- Terdaftar Sebagai Mahasiswa Aktif di Unwahas
- Mengisi Formulir yang disediakan Reka Kerja
- Menyertakan Pas Foto 3x4 berwarna sebanyak 1 lembar
- Sehat Jasmani dan Rohani
- Iuran Kegiatan Rp. 50.000,-

Info :

FB : Rahidhas
www.racanaunwahas.blogspot.com
Telp. 089664633577

Recent Post

Recent Posts Widget