Anggota Racana Wahid Hasyim Semarang

Membangun Bangsa dengan Ber-Pramuka

Peringatan HUT RI Ke-68

Mari Wujudkan Jiwa Nasionalisme Kita

Lomba Dalam Rangka HUT Rahidhas

Ciptakan kehidupan dengan Semangat berprestasi dan Bangun Sportifitas

Stand OSPEK Unwahas tahun 2013

Tanamkan Jiwa Berwirausaha bagi Kaum Muda

Racana Wahid Hasyim Gudep 03.071-072

Wujuddkan Anggota Pramuka yang Mandiri, Intelektual dan Berkarakter

Tim PHBD Rahidhas

PHBD Kampung Akuaponik Desa Wisata Kandri

Unit Khusus PASKOBRA Rahidhas

Petugas Pengibar Bendera Racana Wahid Hasyim Semarang

Pelantikan Dewan Racana MB 2017-2018

Semangat Baru Keren, Gembira dan Asyik

Goresan Tinta :Praja Muda Karana


Salam pramuka
Wahai engkau praja muda karana
Seorang pemuda yang suka berkarya
Satya yang tak lepas dari jiwanya
Dharma yang selalu mengiringi perlakuanya

Wahai engkau praja muda karana
Pramuka bukan hanya tentang kata
Namun tentang rasa yang selalu ada
Dalam segala hal tentang kita

Wahai engkau praja muda karana
Pramuka bukan dilihat dari usia
Namun lihatlah dari pengorbanan dan kesetiaannya
Akan pengabdian dalam gerakan pramuka

Pramuka oh pramuka 
By :GGM45

MUSPANDEGA XI & MUSDAT 2018 Racana Wahid Hasyim

foto :Upacara Pembukaan Musyawarah Pandega & Musyawarah Adat

Rahidhas, Unwahas- Berkat kerjasama yang baik antara Dewan Racana Wahid Hasyim dan Reka Kerja MUSYAWARAH PANDEGA XI dan MUSYAWARAH ADAT 2018, Pramuka di pangkalan Universitas Wahid Hasyim telah menyelenggarakan Pesta Demokrasi bagi para anggota Racana Wahid Hasyim(17-18/11).

Kegiatan ini yang berlangsung selama dua hari,  yaitu pada hari Sabtu dan Ahad. dihadiri oleh Ka. Gudep 03.071 Kak Ma’as Shobirin, dan jajaran Mabigus Racana Wahid Hasyim yang diwakili oleh Kak Ali Imron selaku Kabag. Kemahasiswaan.

Kak Ma’as Shobirin dalam sambutannya ingin berpamitan sebagai Ka Gudep 03.071 yang selama satu tahun terakhir  masa jabatannya sebagai Ka. Gudep telah habis dan akan digantikan dengan Ka.  Gudep yang baru. “Mulai hari ini sampai besok adek-adek sekalian akan melaksanakan Musyawarah Pandega dan Musyawarah Adat, kakak berharap semoga nanti ada ide brilian dan gagasan yang menarik untuk Racana Wahid Hasyim agar lebih progresif dan memiliki program yang lebih menarik dari program sebelumnya” lanjut kak Ma’as

Dalam sambutannya Kak Ali Imron  berterima kasih kepada Ketua Dewan Racana masa bakti 2017/2018 yang telah membawa Racana Wahid Hasyim memiliki prestasi yang membanggakan bagi Pangkalan. “dan saya berharap apapun nanti hasilnya, siapapun nanti yang terpilih, itu sudah hasil dari musyawarah mufakat dan untuk anggota racana agar turut mendukung secara bersama-sama Ketua Dewan Racana yang terpilih, Tunjukkan bahwa kalian salah satu Organisasi Mahasiswa yang harus dibanggakan oleh mahasiswa Universitas Wahid Hasyim Semarang” tegas Kak Ali

MUSPANDEGA XI merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan guna reorganisasi, atau pesta demokrasi pramuka di perguruan tinggi. Seperti organisasi pada umumnya, Gerakan Pramuka golongan Pandega ini menggunakan hak pilih dan dipilih untuk menduduki jabatan di kepengurusan Dewan Racana dan terus memperbaiki garis-garis besar program Kerja dan program kegiatan, yang nantinya akan di laksanakan oleh kepengurusan yang baru.
MUSYAWARAH ADAT merupakan kegiatan dua tahunan yang diselengarakan guna menetapkan adat kebiasaan yang ditentukan dan ditaati oleh para anggota Pramuka UNWAHAS. Adat memiliki tujuan yakni agar dengan adanya adat kebiasaan tersebut, para Pramuka dapat membiasakan diri menepati segala peraturan yang berlaku.
"jika menetapkan keputusan-keputusan harus benar-benar serius untuk satu tahun kedepan". tegas Ketua Dewan Racana putra yang telah didomisioner, kak Moh. Aris Ramadhan. Jangan sampai tergesa-gesa, perihal menetapkan suatu aturan yang akan menentukan Racana Wahid Hasyim kedepan.  lanjut kak Aris

MUSPANDEGA IX diikuti oleh seluruh anggota pramuka Racana Wahid Hasyim serta di dampingi oleh Gugus Depan dan kakak Alumni (JAWARA). Harapan kedepan adalah Racana Wahid Hasyim mampu menjalankan GBPK yang sudah di tetapkan dengan  gagasan gagasan yang inovatif dari Ketua Dewan Racana terpilih. “Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kita untuk menjadi pemimpin adek-adek sekalian” tutur Ketua Dewan Racana terpilih kak Akhmad Yunus dalam sambutan perdananya.
Selanjutnya Seluruh Mabi dan Gugus Depan Kota Semarang 03.071-03.072 mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua  Dewan Racana Baru Adek Akhmad Yunus dan Adek Zammiyatun Mubarokah A. semoga amanat yang diberikan mampu dijalankan dengan yang sebaik-baiknya. (GGM_45)

Materi Kepramukaan :Kode Etik Pembina


KODE ETIK PEMBIINA


1. Pengertian
            Kode Etik Pembina adalah suatu pedoman dari sikap, jiwa serta kehormatan seorang Pembina Pramuka dalam kehidupannya sebagai Pembina Pramuka maupun dalam kehidupannya sebagai seorang anggota masyarakat. Dengan demikian diharapkan seorang Pembina Pramuka senantiasa dapat mengendalikan dirinya dan menjiwai serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam penampilannya sebagai seorang Pembina Pramuka.

2. Maksud dan Tujuan
Ditetapkan Kode Etik Pembina Pramuka memiliki maksud dan tujuan sebagai upaya agar harkat dan nilai serta kewibawaan seorang Pembina Pramuka dapat dijunjung tinggi dan tetap dipertahankan.

3. Aspek-aspek Yang Dituntut Dari Seorang Pembina Pramuka
a. Segi Kepribadian :
            a) Memiliki ruang lingkup pergaulan yang luas.
            b) Mampu berkomunikasi dengan orang lain.
            c) Memiliki jiwa kepribadian.
b. Segi Sikap :
            1)    Batiniah    :    Berpandangan luas, memiliki perhatian pada orang lain                                       berorientasi ke depan, kreatif, berpendirian, humoris memiliki jiwa pengabdian,                                     obyektif, demokratis, adil, tidak memihak, jujur, kritis, ulet, sabar, disiplin,                                percaya diri, mau meningkatkan diri.
            2)    Lahiriah    :    Sopan, ramah, lemah lembut, komunikatif, tegas, tidak kaku,                              simpatik,             menarik, mantap, dewasa, luwes, dinamis, cerdik, teliti, sigap,                                 tangkas, cekatan, lincah.
c.    Segi Kemampuan    :    Sebagai manajer, nara sumber, pendorong,                                                         pembaharu,peneliti, pendidik, pengajar, pelatih.

4. Bentuk Kode Etik Pembina Pramuka
Ialah Pembina Pramuka yang berkualitas adalah Pembina Pramuka yang tidak hanya bersikap sebagai pamong dan contoh hidup manusia Pancasila, tetapi juga harus menjadi Pembina Pramuka yang efektif, yaitu :

a. Terbuka dan mau menerima serta melaksanakan perubahan karena tuntutan zaman.
b. Mempunyai visi jauh ke depan dan cakrawala yang luas.
c. Mandirim kreatif inovatif dan disiplin.
d. Mau memberi dan menerima gagasan-gagasan baru.
e. Menyadari bahwa kepramukaan itu oleh dan untuk peserta didik dengan bimbingan dan tanggungjawab Pembina Pramuka.
f. Memahami dan menghayati dan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta Sistem Among.
g. Memahami dan menghayati watak, sikap laku, cita, citra serta karsa generasi muda saat ini.
h. Selalu berupaya membina dan mengembangkan diri, sehingga benar-benar kompeten dalam melaksanakan tugasnya.

5. Pelaksanaan Kode Etik Pembina 
 
  1. Setiap Pembina Pramuka berkewajiban untuk senantiasa berusaha menjaga sikap, jiwa serta kehormatannya dengan seoptimal mungkin melaksanakan Kode Etik Pembina Pramuka.
  2. Setiap Pembina Pramuka hendaknya menyadari bahwa Kode Etik Pembina Pramuka bersifat mengikat, baik dalam kehidupannya sebagai Pembina Pramuka maupun sebagai anggota masyarakat.  *Sumber : Buku Pedoman KMD
 

Jurnal Ilmiah PHBD :Pengembangan Kampung Aquaponik sebagai Central Pariwisata Peekonomian Perkotaan Kelurahan Kandri


Sutini. Pengembangan Kampung Aquaponik sebagai Central Pariwisata Peekonomian Perkotaan Kelurahan Kandri

Jurnal :Tim Program Hibah Bina Desa, Racana Wahid Hasyim, Universitas Wahid Hasyim Semarang. Pembimbing Ali Imron S.Pd.I., M.Pd.I.


Abstrak
Kelurahan Kandri meruapakan kelurahan yang terkenal dengan sebutan desa wisata. Terdapat 4 RW yang terdapat di kelurahan kandri salahsatunya adalah RW IV yang terkenal dengan kampung akuaponik dewi kandri. Kampung aquaponik dewi kandri mempunyai potensi yang sangat besar untuk dijadikan obyek pariwisata. Dengan adanya pengembangan kampung akuaponik dapat membntu mewujudkan kampung pariwisata untuk meningkatkan perekonomian dari hasil akuaponik.. Disamping itu masyarakat dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan berakuapoik serta mampu untuk menciptakan pariwisata yang menarik.
Kata kunci: akuaponik, perekonomian, Pariwisata.

A.                Pendahuluan
Berdasarkan keadaan dan potensi daerah Kelurahan Kandri, RW: IV yang terdiri dari IX RT dengan jumlah KK 265. Kelurahan Kandri memiliki potensi yang sangat memadai untuk pengembangan pariwisata, sebab RW: IV memiliki destinasi yang cocok untuk dijadikan sebagai objek wisata edukasi, yaitu Aquaponik. Untuk itu, Racana Wahid Hasyim berusaha meningkatkan  pariwisata di Kelurahan Kandri RW: IV untuk meningkatkan kesejahtera masyarakat dan kemandirian ekonomi. Selain itu Racana Wahid Hasyim juga berinisatif untuk membantu masyarakat agar memiliki pengetahuan dalam menjalankan managemen kepariwisataan Aquaponik.
Kondisi masyarakat Kelurahan Kandri RW: IV memiliki beberapa kendala dalam mengelola Aquaponik diantaranya: kurangnya publikasi ke media masa, kurangnya kelengkapan bahan penunjang untuk proses pengembangan Aquaponik dan pelatihan yang kurang maksimal. Dengan berbagai kendala yang ada, pengembangan perlu dilkaukan guna membuat central pariwisata edukasi perekonomian Perkotaan.
Pelaksanaan pengembangan masyarakat ini berpusat pada bagaimana caranya Aquaponik yang sudah ada bisa berkembang dan terpublikasikan serta membantu masyarakat agar dapat meningkatkan kualitas ekonomi, masyarakat bisa berkembang dan di kenal oleh masyarakat luar Kelurahan Kandri sebagai tempat objek pariwisata edukasi perekonomian perkotaan. Selain pengembangan pariwiwisata dapat menciptakan central pembibitan untuk mempermudah masyarakat dalam mengembangkan aquaponik dan bisa dipasarkan ke masyarakat umum
Aquaponik merupakan sistem bertani yang memanfaatkan hidroponik dan akukultur dalam satu sistem yang berkesinambungan dalam simbiosis mutualismedengan memanfaatkan lahan sempit untuk bercocok tanam. Hal ini merupakan solusi masyarakat perkotaan untuk bisa bertani dpekarangan yang sempit.

B.                 Bahan dan Metode
Dalam berakuaponik terdapat komponen yang dibutuhkan yang menjadi hal penting yang perlu kita pahami diawal sebelum kita memulai aquaponik adalah:
1.      Resirkulasi, artinya air yang digunakan disirkulasikan, tidak keluar dari sistem
2.      Kualitas air, kita harus terus berupaya dan mempertahankan agar kualitas air cocok untuk ikan, bakteri dan tanaman
3.      Simbiosis mutualisme, artinya hubungan yang saling berkesinambungan dan saling menguntungkan satu sama lain.
Dengan terlengkapinya komonen-komponen yang mencakup tiga hal tersebut akan mempermudah dalam memulai akuaponik sebagai salah satu awal menggunakan. Guna hal tersebut di atas, maka komponen-komponen yang kita butuhkan dalam membangun sistem aquaponik adalah:
a.       Kolam
Yang dimaksud kolam disini adalah tempat atau wadah untuk tempat kita memelihara ikan sehingga bentuk ataupun bahan bisa apa saja. Dalam hal ini kita dapat memilih bentuk geometris (persegi, bundar) dan tidak beraturan, demikian juga dengan bahan, kita boleh menggunakan bahan kaca (akuarium), plastik, semenataupun terpal, dengan syarat bahan tersebut dapat menahan air secara sempurna.
b.      Ikan
Ikan adalah penyedia nutrisi bagi tanaman, berbagai jenis ikan dapat digunakan dalam sistem aquaponik, namun tentu saja harus menyesuaikan dengan kondisi lokal seperti suhu, ketinggian permukaan tanah dan ketersediaan benih. Jadi tidak benar jika ada pihak yang mengatakan bahwa aquaponik hanyacocok untuk jenis ikan tertentu saja.
c.       Tempat menanam
Tempat menanam dapat berupa bak tanam yang bisa menggunakan berbagai jenis macam bahan yang ada d sekitar kita, bisa berupa ember, talang air, jerigen dan lain sebaginya.
d.      Media tanam
Media tanam yang dapat digunakan ada berbagai macam yang penting media tersebut memenuhi kriteria, yaitu:
1)      Tidak mempengaruhi larutan nutrisi
2)      Tidak menyumbat sistem pengairan,
3)      Mempunyai pori yang baik
e.       Pompa air
Pada umumnya pompa air yang digunakan adalah pompa celup, namun dalam hal ini kita juga bisa menggunakan pomparumah tangga dengan sedikit modifikasi agar mampu bekerja selama 24 jam. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan pompa air adalah debit air yang dapat dipompakan oeh mesin pompa tersebut. Gunaka pompa air yang sesuai dengan volume air kolamdan ketinggian media tanam kita, setidaknya pompa air yang drigunakan mampu mengganti seluruh air kolam dalam waktu kurang lebih 1 jam.
f.       Tanaman
Pada dasarnya semua jenis tanaman dapat ditanam menggunakan metode aquaponik, baik sayuran daun, sayuran buah ataupun umbi-umbian.
g.      Filterisasi
Terdapat tiga jenis kotoran yang berpotensi menghasilkan amonia di dalam kolam, diantaranya:
1)      Kotoran padat yang mengendap di dasar kolam; sisa pakan dan feses
2)      Kotoran padat yang melayang di air (suspended solid), dan
3)      Kotoran suspensi yang halus dan tidak larut (dissolved solid)
Tujuan utama dilakukannya filterisasi adala untuk memisahkan kotoran atau sisa pakan dan hasil ekskresi ikan dari air dan mengurai amoni yang terbentuk agardapat dimanfaatkan oleh tanaman. Perlu dipahami bahwa tujuan filterisasi dalam aquaponik bukanlah untuk menjernihkan air melainkan untuk menyehatkan air agar aman bagi ikan dan tanaman.
C.                Hasil dan Pembahasan
Dari berbagai penguraian terkait dengan pengembng kampung akuaponik maka tidak dapat dipungkiri pula bahwa aquaponiklah yang menjadi titik pengukur alam menujang kemajuan pariwisata perekonomian yang mana hasil dari beraquaponik dapat dijadikan sebagai bahan pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Selain sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga, aquaponik jug dapat di pasarkan di masyarakat umum dan sebagai wisata edukasi yang membahas tentang aquaponik secara rinci.
Dijelaskan oleh salah satu pakar akuaponik dikelurahan kandri yaitu Muhammad Syafi’i bahwa Akuaponik sendiri merupakan teknik bercocok tanam yang memanfatkan kotoran ikan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman dan sebagai pengendali kualitas air bagi ikan.prinsip dasar yang digunakan akuaponik adalah resirkulasi yaitu memanfaatkan kembali air yang sudah digunakan dalam sistem pemeliharaan ikan sebagai sebuah sumber nutrisi bagi tanaman.oleh karena itu, dikatakan bahwa akuaponik merupakan bentuk budidaya perikanan dan pertanian yang berjalan secara berkesinambungan membentuk sutu ekosistem yang saling  ketergantungan satu sama lain dalam hubungan simbiosis mutualisme.
Hasil dari aquaponik dapat digunakan sebagai pemenuhan  kebutuhan rumah tangga untuk meningkatkan perekonomian. Setiap hari masyarakat terbantu dengan hasilnya, setiap hari masyarakat terutama ibu-ibu dapat mengurangi belanja berkisar 15.000,00 perhari jika yang dipanen adalah ikan dan sayuran dalam sekali panen. Hal ini menjadi tolak ukur nilai kebermanfaatan dari aquaponik itu sendiri. Sehingga dalam hal ini pengeluaran akan terkendali jika kita mampu menciptakan lahan yang seba guna. 

D.                Kesimpulan
Kampung aquaponik dewi kandri merupakan desa wisata berbasis aquaponik yang mayoritas masyrakatnya memenuhi kebutuhan rumah tangga dari hasil aquaponik. aquaponik adalah sistem bercocok tanam yang menggabungkan antara akuakultur dengan hidroponik dalam satu sistem yang berkesinambungan dan saling ketergantungan dalam simbiosis mutualisme. Dalam aquaponik terdapat komponen-komponen yang mempengaruhi. Dengan aquaponik menjadikan kandri menjadi desa wisata yang unik dan menarik untuk di kunjungi.


E.                 Saran
Perlu adanya pemeliharaan secara rutin untuk mendapatkan hasil yang baik serta pennanganan terhadap komonen yang ada didalamnya secara berkala.

F.                 Daftar Pustaka
Widyastuti, E., Sukanto, S. Rukayah. 2010. Penggunaan Pakan Fermentasi pada Budidaya Ikan Sistem Keramba Jaring Apung untuk Mengurangi Potensi Eutrofikasi di Waduk Wadaslintang. Jurnal Limnotek (2010).

Akbar, R. A. 2003. Efesiensi Nitrifikasi dalam Sistem Biolfiter Submerged Bed, Trickling Filter dan Fluidized Bed. Skripsi. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Nugroho, E dan Sutrisno. 2008. Budidaya Ikan dan Sayuran Dengan Sistem Akuaponik. Jakarta. Penebar Swadaya.

Recent Post

Recent Posts Widget