Anggota Racana Wahid Hasyim Semarang

Membangun Bangsa dengan Ber-Pramuka

Peringatan HUT RI Ke-68

Mari Wujudkan Jiwa Nasionalisme Kita

Lomba Dalam Rangka HUT Rahidhas

Ciptakan kehidupan dengan Semangat berprestasi dan Bangun Sportifitas

Stand OSPEK Unwahas tahun 2013

Tanamkan Jiwa Berwirausaha bagi Kaum Muda

Racana Wahid Hasyim Gudep 03.071-072

Wujuddkan Anggota Pramuka yang Mandiri, Intelektual dan Berkarakter

Tim PHBD Rahidhas

PHBD Kampung Akuaponik Desa Wisata Kandri

Unit Khusus PASKOBRA Rahidhas

Petugas Pengibar Bendera Racana Wahid Hasyim Semarang

Pelantikan Dewan Racana MB 2017-2018

Semangat Baru Keren, Gembira dan Asyik

Memahami Dharma Pramuka #1

Gerakan Pramuka merupakan Wadah dalam pembentukan karakter seorang Pramuka. Dengan segala metode dan pembelajaran kepramukaan, diharapkan mampu menjadi generasi muda yang tangguh dan berkarakter kebangsaan. Integrasi antara jiwa dan raga memupuk semangat juang dalam membangun sebuah peradaban manusia madani.
Hal tersebut tidak serta merta dapat dilakukan tanpa melalui adanya pembelajaran yang berkelanjutan. Pada tulisan sebelumnya penulis pernah menuliskan tentang makna dwi satya dan dharma, yang merupakan kode kehormatan Pramuka Siaga. Dikesempatan kali ini penulis akan sedikit mengulas tentang dharma pramuka yang berjumlah 10 point. Akan tetapi untuk dapat memahami lebih dalam, penulis sajikan poin demi poin.
Dalam UU Gerakan Pramuka nomor 12 tahun 2010 tentang gerakan pramuka telah disebutkan dalam bab 2 pasal 6 ayat 5 bahwa darma pramuka poin pertama yaitu “Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Aturan ini mempunyai arti bahwa seorang pramuka harus taqwa kepada Tuhan YME. Singkat kata, seorang pramuka harus mempunyai keyakinan penuh terhadap Tuhan dan aturan-aturan-Nya.
Apa itu taqwa?
Kalau kita lihat bersama, bahwa kata Taqwa merupakan kata serapan dari bahasa Arab yaitu asal kata dari “وقاية – يقى – وقى  “  yang artinya memelihara, menjaga, menjauhi. Secara istilah mempunyai arti memelihara perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Singkat kata, Taqwa Kepada Tuhan YME mempunyai pengertian Menjalankan segala perintah-perintah Allah, dan menjauhi segala larangan-larangan Allah.
Dalam Islam dasar tentang taqwa adalah
(102: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ  آمَنُواتَّقُوا اللَّهَ حَقَّتُقَاتِهِوَلاتَمُوتُنَّإِلاوَأَنْتُمْمُسْلِمُونَ (آلعمران   
Artinya :”Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa, dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan memeluk agama Islam.” (QS. Ali Imron :102).
Ayat diatas menjelaskan bahwa kewajiban untuk bertaqwa bagi muslim dan muslimah, dimana dengan sebenar-benarnya menjalankan segala perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Taqwa tidak sekadar terucap, dimengerti, maupun difahami saja, akan tetapi perlu duwujudkan dalam bentuk tindakan-tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu contoh menjalakan perintah Allah adalah Sholat lima waktu, puasa, zakat, haji bagi yang mampu, sedekah, dan taat kepada orang tua dan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah (maghdoh) dan juga yang berhubungan dengan sesama (ghoiru maghdoh/mu’amalah). Dan menjauhi larangan Allah seperti berzina, narkoba, minum-minuman keras, berbohong, melalaikan kewajiban dan perbuatan yang merugikan makhluk Allah.
Syarat dari taqwa adalah Iman, yaitu meyakini adanya Tuhan Pencipta Alam Semesta Yang Maha Esa. Karena tanpa adanya Iman kemungkinan kecil orang bertaqwa, dan berlaku sebaliknya orang yang beriman belum tentu juga bertaqwa. Oleh sebab itu darma pramuka yang pertama bukan iman kepada Tuhan Yang Maha Esa, melaikan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Seorang Pramuka harus mempunya jiwa semacam ini untuk di amalkan dalam kehidupan sehari-hari, karena selain dari pada hal tersebut, pramuka harus mempunyai ketaatan yang tinggi terhadap Tuhan YME, taat akan aturan Negara, dan aturan yang ada dalam masyarakat yang berlaku. Dan semog kita semua mampu menjadi manusi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Amiin

Sekian, Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Gudep Kukuhkan 6 Pandega Bhakti tahun 2016

Semarang, Rahidhas- Gudep kukuhkan 3 putra dan 3 putri Anggota Racana Wahid Hasyim. Kegiatan yang berlangsung tanggal 10 hingga 11 September 2016 dilaksanakan di Gedung Fakultas Kedokteran Kampus 2 Unwahas Jl. Kol. R. Warsito Kalipancur Bukit Manyaran Semarang barat Kota Semarang.
Adapun anggota pramuka Racana Wahid Hasyim yang dilantik adalah M.Syafingul Umam, Wahyuli Minanurrohman, M. Soim, Umi Shokhifatur Rifqi, Nurul Wakhidah, dan Rizki Yuli Farhati.
Pramuka Pandega merupakan jenjang dan tingkatan akhir anggota muda di Gerakan Pramuka. Siaga, Penggalang dan Penegak adalah jenjang sebelumnya yang mempunyai masing-masing tingkatanya. Siaga terdapat tingkatan Siaga Mula, Bantu, dan Tata, sedang Penggalang terdapat Penggalang Ramu, Rakit, dan Terap, selanjutnya Penegak terdapat Penegak Bantara dan Laksana.

Pramuka Pandega Unwahas diarahkan untuk lebih membaktikan diri kepada masyarakat, sebagaimana janji setia yang dimilikinya "ikut serta membangun masyarakat" tertuang dalam satya pramuka. Tidak hanya berbekal kepramukaan saja, namun Pramuka Pandega Unwahas dibekali ilmu keagaman yang nantinya bermanfaat bagi masyarakat.
Pelantikan Pandega Bhakti di Racana Wahid Hasyim (Rahidhas) sudah terlaksana sejak tahun 2011. dan pelantikan pandega tahun 2016 ini dapat dikatakan anggota pandega ke 6.
Kegiatan terlaksana dengan hikmat berkat bantuan juga dari seluruh dewan kehormatan dan alumni (Jawara Unwahas). 
Harapan terbesar dari Gugus Depan adalah para Pandega ini mampu menjadi motor penggerak untuk memandegani kaum muda khususnya di Universitas Wahid Hasyim dalam mengembangkan intelektual dan karakter berbangsa, bernegara serta beragama. (kgms)

Recent Post

Recent Posts Widget