Pemuda MEA, Antara Peluang dan Ancaman

Sebentar lagi, tepatnya tahun 2015, Indonesia bersama dengan negara Asia Tenggara lainnya akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC 2015). Dunia usaha di Tanah Air saat ini sedang bersiap-siap untuk menghadapi perdagangan bebas yang bakal terjadi di wilayah Asia Tenggara. Kini tinggal menghitung mundur bulan desember 2014, MEA (masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015 sudah berada di depan mata. Siapkah kita menghadapi persaingan antar negara ASEAN itu? Siap atau tidaknya, semestinya kita harus benar siap. Kini negara kita dan negara yang terbentuk dalam ASEAN akan membentuk sebuah kawasan yang integritas yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang merupakan wujud dari realisasi tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara apabila diprediksi AEC tercapai pada tahun mendatang. Bagaimana hubungannya MEA dengan pemuda Indonesia?
Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi risiko-risiko yang muncul dengan tepat guna. Selain itu, dibutuhkan kolaborasi yang apik antara otoritas negara dan para pelaku usaha, infrastrukur baik secara fisik dan sosial(hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan perusahaan di Indonesia.
Disilah peran pemuda Indonesia untuk dapat menyesuaikan dirinya menghadapi MEA terutama pemuda pramuka. Karena pada masa inilah banyak dikalangan kita yang berkata, masa muda adalah masa terindah dalam hidup. Masa yang penuh suka cita. Maklum saja di masa ini, kekuatan raga berada dalam puncaknya. Gairah jiwa membara. Dan berbagai hal baru menjadi sebuah tantangan yang menggoda. Waktu dimana jiwa-jiwa nan segar mulai mencari kemana akhir muara hidupnya. Berbagai pilihan jalan pun terbuka. Dari yang hanya sekadar berfoya-foya hingga yang lebih memberi makna. Begitu banyak ungkapan yang menjelasakan seperti apa rasanya masa muda itu, dan opini mayoritas mengatakan bahwa masa muda merupakan masa yang keindahanya begitu memesona. Banyak orang yang tak rela meninggalkan masa ini, sebagai buktinya, mereka rela membayar mahal untuk mempermuda kondisi fisik yang sudah mulai menua mengikuti kehendak zaman.
Pemuda merupakan motor penggerak terdepan dalam menunjukkan nilai-nilai nasionalisme dalam menumbuhkan martabat bangsa. Karena pemuda memiliki kesempatan yang sangat luas dalam berbagai sektor pembangunan yang ada di Indonesia. Sebagaimana kalimat yang saya kutib dari Bapak Menpora kita, Roy Suryo saat menghadiri acara api unggun di halaman rumah adat Dayak, Pontianak, Kalimantan Barat, "Saya percaya pemuda Indonesia, terutama para Pramuka Indonesia pasti bisa. Kita punya sumber daya alam dan manusia yang unggul." Dan lagi-lagi peran pemuda sangat dituntut untuk mengembangkan Kreativitas dalam bidang teknologi atau ekonomi yang diharapakan dapat membantu masyarakat sekitar. Misalnya saja, perekonomian dapat bergerak jika pemuda Indonesia mempunyai tekad untuk maju bersaing. Karena itu seorang pemuda yang aktifis memiliki kemampuan diri yang terasah dan mampu bersaing saat mereka telah bekerja maupun dalam berusaha sendiri. Dan pemuda mesti juga bergerak secara dinamis mengembangkan diri pada sikap kepedulian, dalam kebaikan pembangunan dan perjalanan bangsa. Cerminan ini memberi kesadaran pemuda mampu memberi warna dalam keberlangsungan sebuah negara dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Jika sejenak melihat pramuka kita, dengan pramuka sebenarnya kita sudah punya solusi untuk MEA 2015. Banyak peluang-peluang yang dapat kita jadikan bekal menuju MEA 2015. Dimana dalam pramuka melatih kita untuk adanya disiplin waktu, kreatif dalam segala kondisi, mengimplementasikan salah satu dari apa-apa yang ada di dalam Dasadarma, misalnya saja Dasadarma poin no 3, patriot yang sopan dan kesatria. Dengan menjadi seorang pramuka kita wajib mengamalkan semangat jiwa patriotisme seorang pramuka sebagaimana mestinya. hal tersebut saja bisa menjadi alternatif yang efisien jika kita dapat menerapkan dengan baik, maka secara sadar kita dapa menguasai MEA mendatang.
Disisi lain, berfikir tentang apa itu pramuka, dan mengapa pramuka? pramuka adalah sebuah lembaga nonformal yang mempunyai peran penting dalam sistem kependidikan di Indonesia. Pendidikan kepramukaan juga sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, yang dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda. Seperti sebuah kalimat “Yang muda yang berkarya, Yang Muda Yang Memperbaiki”.
Akan tetapi pada realitasnya, hingga kini banyak dikalangan kita pemuda yang belum siap dalam mengahadapi permasalahan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini. Banyak faktor pemicu yang melatarbelakangi ketidaksiapan ini. Dari hal sederhana misalnya, kurang memahami kemampuan diri, lebih suka membuang waktu dengan hal-hal yang kurang bersifat edukatif. Sehingga kemungkinan berdampak pada ancaman MEA pun bisa kita terima. Tinggal kita sebagai generasi muda mau dibawa kemana Indonesia, jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton di negara sendiri di tahun 2015 mendatang. Selamat berproses , Salam Pramuka !!! (Fiya)

0 komentar :

Recent Post

Recent Posts Widget